Monday, May 25, 2009

ATASI KRISIS MELALUI PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI

KETIKA MASALAH KRISIS KEUANGAN SAMPAI KE TAHAP CURHAT.
Belakangan ini semakin terbuka, banyak orang dalam ajang pertemuan apapun baik di Kantor, percakapan ketika kongkow2 bareng kawan2, hingga percakapan di Gereja, ada saja yang curhat masalah keuangan. Mulai dari gaji yang kurang memadai, bagaimana mempersiapkan keuangan di masa pensiun kelak, pemakaian kartu kredit diluar control, ada kawan (yg sebenarnya gajinya lumayan) tapi punya masalah gajinya gak cukup sampe akhir bulan atau kata yang pas lebih besar pasak daripada tiang (lebih celaka lagi karena gak punya kelebihan uang buat nabung, begitu ada perlu sibuk hutang sana sini). Ada juga yang curhat duit amblas maen valas, ada juga yg kredit barangnya melebihi pendapatan perbulannya dan akhirnya mulai rajin dikunjungi surat tagihan dan kunjungan debt collectors. Nah tapi ada juga yang unik, ada orang yang punya duit lebih mulai kebingungan nih duit dikemanain ya? Wah pokoknya terkait soal duit. Lantas apa yang bisa dilakukan mengatasi-mengantisipasi hal diatas?

MASALAH PENGELOLAAN KEUANGAN ADALAH TUGAS PELAYANAN GEREJAWI

Ini hal menarik. Pelayanan Gereja harus kontekstual dengan persoalan berkembang. Salah satunya peka untuk mendampingi warganya keluar dari Krisis dengan melakukan pencerahan tentang pentingnya pengelolaan keuangan pribadi dan atau pengelolaan keuangan keluarga warga Gereja. Karna bagaimanapun Krisis Ekonomi adalah suatu realita kekinian. Cuma, bukankah krisis ekonomi global dan dampaknya bisa diminimalisir bahkan kita hadapi dengan sistem kelola keuangan yang lebih baik dan terencana. Sehingga kita survive di badai krisis.

Untuk itu beberapa hari terakhir sibuk cari2 referensi di internet soal pengelolaan keuangan pribadi. Dari yang saya baca, sebetulnya gampang - gampang susah nanganin masalah keuangan pribadi. Gampangnya kita gak perlu repot buat laporan pertanggungjawaban uang dikemanain dan untuk apa saja, lalu di presentasikan ke rapat, susahnya karena ngerasa duit sendiri lantas terkadang sulit ngontrolnya karna budaya hidup konsuntif, mudah tergiur membelanjakan uang diluar kebutuhan real, lalu akhirnya tersadar ketika keuangannya minus atau terancam.

Di jaman serba krisis begini, kita mesti bisa mengatur keuangan. Jika tidak, wah… bisa-bisa sengsara kita. Memang sih, yang penghasilannya puluhan juta gak ngaruh-ngaruh amat. Mau BBM naik, mau rupiah jeblok. Tetap aja enjoy. Paling-paling penghasilannya turun dikit. Tetapi sebanyak apapun kalau nggak bisa memanage keuangan pribadi alias penggunaannya ngawur, percaya deh, yang namanya si bangkrut cepat atau lambat pasti menghampiri. Cerita kayak gini kan udah banyak. Kaya sekarang, miskin bulan depan. (pengalaman pribadi kaleeee…..).
Kalau tidak bangkrut, minimal akan kelihatan konyol di depan orang banyak. Mentang-mentang lagi banyak rejeki, apapun yang di depan mata dibeli. Padahal, setelah dibeli, dipake juga nggak. Dipandangi aja di kamar sambil senyam-senyum sendiri (ada kepuasan atau kebanggan tersendiri). Setelah itu, 2 atau 3 hari/hitung minggu-bulan mulai bosan. Barang tergeletak atau dilego murah. Ini banyak terjadi untuk barang-barang jenis handphone, mobil atau eletronik.
TIPS N TRIK
Di bawah ini adalah prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi yang saya dapat dari beberapa sumber, semoga bermamfaat.
1. Pergunakan Uang tanpa Emosional.
Apalagi lihat barang bagus. Tunggu seminggu atau dua minggu. Biarkan emosi mereda dan perasaan jadi netral. Ingat, orang emosi kagak pernah bisa berpikir waras. Bukan nyindir lho…. ini juga pengalaman pribadi. Pelajaran moral pertama: selalu ada barang yang lebih baik, selalu ada stok, dan selalu ada kesempatan untuk membelinya.
2. Buat daftar umum kebutuhan.
Ini penting untuk memetakan ke mana aja sebenarnya kebutuhan hidup kita. Memang sih, teori dasar kebutuhan adalah primer ; rumah, makan, dan baju. Tapi sekarang jaman kontemporer guys… Kebutuhan primer bukan hanya tiga. Itu sih primer jaman purbakala. Kalau jaman millennium begini, primer tuh bisa mobil (untuk bisnis dan kerja), pc/laptop, pda, HP. Pokoknya gadget kerja. Bisa aja rumah nomor dua. Jadi, semua kebutuhan didaftar dulu. Pelajaran moral kedua, kenali diri kita secara jujur. Kalau gak butuh sesuatu jangan jadi sok butuh.

3. Buat Prioritas.

Daftar sudah dibuat. Dijamin, pasti berderet-deret daftar kebutuhan kita. Iya nggak? nah, prioritas penting untuk mendahulukan atau mengabaikan suatu kebutuhan tertentu. Tapi jangan salah, tidak mudah lho membuat prioritas kebutuhan. Sebuah prioritas dibuat berdasarkan kualifikasi tertentu. Artinya, kebutuhan yang didahulukan atau diabaikan harus memenuhi kualifikasi.

Caranya, buatlah kualifikasi kebutuhan menjadi :

DIBUTUHKAN (artinya, 100% persen barang ini mempengaruhi hidup kita. Jadi, jika gak ada barang ini, matilah kita atau matilah bisnis kita. Biasanya yang kayak gini barang-barang yang sifatnya produktif seperti kamera, handycame, handphone, komputer, dan lain-lain,
berikutnya adalah kualifikasi SEKEDAR DIBUTUHKAN (artinya, 50% barang ini mempengaruhi hidup kita. Jadi adanya memudahkan pekerjaan. Tidak adanya masih bisa diakali dengan cara lain. Misalnya kita sudah punya dua hp. Tapi merasa perlu satu hp lagi untuk memudahkan akses internet. Nah, jika dana terbatas, kita bisa memutuskan untuk menunda beli hp dan akses internet memaksakan diri jalan kaki menuju warnet).
DIINGINKAN (artinya, 0 persen kebutuhan ini tidak mempengaruhi hidup kita. Tapi jangan salah, kebutuhan yang diinginkan inilah yang paling mempengaruhi hidup kita. Biasanya, kebutuhan jenis ini adalah kebutuhan atas barang-barang kesukaan untuk hobi sehingga memilikinya adalah nafsu. Namanya juga nafsu. Sulit sekali harus dikendalikan. Tap ya itu. Harus bisa. Pelajaran moral ketiga, gunakan akal, bukan nafsu. Kalau pun mau memuaskan nafsu, tetap pertimbangkan memuaskan nafsu dengan akal).

4. Belajar investasi

Invenstasi bersifat luas, dan tidak harus dalam takaran material besar. Sebenarnya, dengan hanya Rp 100.000, Anda sudah bisa berinvestasi. Mungkin yang menjadi pertanyaan berikutnya jenis investasi apa yang cocok untuk Anda?sebelum melakukan investasi ada baiknya anda melakukan banyak tanya2 ke orang sekitar atau konsultasi dulu dengan jasa konsultasi keuangan / akuntan yang bertebar secara online (dan ada yg gratisan) di Internet.

5. Jangan lupa proteksi -MENABUNG.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, atau waktu depan. Karna itu disamping doa dan penyerahan diri ke TUHAN, perlu proteksi dalam bentuik tabungan. Sebenarnya setiap orang tetap punya kemampuan untuk menabung (manajemen keuangan). Akan tetapi sering terabaikan akibat sesuatu diluar control. Misalnya : Bayangkan saat ini Anda harus menabung Rp200.000. Mungkin Anda akan beralasan tak ada dana karena harus membayar ini-itu. Namun, ketika seorang teman lama menelepon clan mengajak Anda bertemu di sebuah restoran, tiba-tiba saja Anda memiliki uang Rp200.000 untuk pergi. Nah lantas terjadilah kebablasan. Menabung perlu dibudayakan dan diniatin. Ini perlu utk mengantisipasi hal tak terduga, mis. tiba-tiba Anda divonis menderita penyakit berat. Uang tabungan dan investasi digunakan untuk biaya pengobatan.

Oke. Tips di atas hanyalah prinsip. Jadi, bisa anda kembangkan sendiri sesuai kebutuhan. Misalnya, bagian kualifikasi kebutuhan, anda bisa membuat sendiri sesuai keadaan diri sendiri. Ingat, kunci dari semua ini adalah jujur pada diri sendiri karena apapun yang anda lakukan terhadap keuangan pribadi anda, tidak ada seorangpun yang peduli atau mengoreksi, apalagi sampai diaudit seperti BPK atau akuntan publik. Jadi, manage yourself financial by honesty or bangkrut!!

Oh ya, seberapa besarpun penghasilan kita harus tetap disyukuri dan berupaya uang itu bermanfaat untuk orang banyak. Pengelolaan managemen keuangan pribadi ini memang harus dilandasi kesadaran diri sendiri dulu untuk mencapai tujuan yang dicapai. Intinya kita harus disiplin dan berupaya ketat mengontrol keinginan kita yang tak terbatas… dan yang namanya keinginan akan selalu beranak pinak nambah terus lagi… lagi… lagi dan lagi… sulit dibendung nah disinilah tetap perlu membentengi diri dgn beberapa konsep diatas. Semoga bermamfaat.

Tuesday, May 12, 2009

31

BELAJAR UNTUK HIDUP
Saya belajar,
bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai ....
Saya belajar,
bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya ....
Saya belajar,
bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali ....
Saya belajar,
bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak haldan kami selalu memiliki waktu terbaik ....
Saya belajar,
bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh, walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati ....
Saya belajar,
bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya ....
Saya belajar,
bahwa sebaik-baiknya sahabat itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya.....dan untuk itu saya harus memaafkannya ....
Saya belajar,
bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri...., kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus ....
Saya belajar,
bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya ....
Saya belajar,
bahwa saya tidak dapat merubah sahabat, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri ....
Saya belajar,
bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan ....
Saya belajar,
bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda ....
Saya belajar,
bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya ....
Saya belajar,
bahwa tidak ada yang instan atau serba cepat di dunia ini,semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati ....
Saya belajar,
bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atausikap dan emosi itu yang menguasai diri saya ....
Saya belajar,
bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis ....
Saya belajar,
bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai ....
Saya belajar,
bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering diambil segeradari kehidupan saya ....
(Anonim)

Missed Call From God

Handphone
Rasanya barang elektronik ini sudah menjadi bawaan wajib bagi setiap yang mampu membelinya. Ada persepsi, tidak punya handphone berarti ketinggalan zaman-tidak mobile. Bahkan banyak orang yang suka gonta-ganti handphone. Dan ada pula yang punya handphone lebih dari satu, kadang seseorang bisa sampai punya 4 atau 5 handphone. Harganya juga bervariasi, dari mulai yang mahal sampai yang murah meriah. Fungsinya juga beragam, dari mulai menelepon, mengirim sms, mengirim mms sampai asisten pribadi. Ini kalau handphone super canggih yang kadang juga disebut PDA (Personal Digital Assistant). Teknologi handphone juga membuat jarak antara manusia menjadi dekat. Sangat dekat malah. Kapan saja kita bisa menghubungi teman, saudara, papa mama atau siapa saja, tentunya kalau mereka mau dihubungi. Kalau tidak, biasanya kita hanya mendapat missed call. Semua orang pasti pernah mendapat missed call saat menghubungi orang lain. Bagaimana perasaan kita saat kita menghubungi orang lain tapi tidak dijawab? Pasti ada rasa tidak puas dan kecewa tentunya. Apalagi kalau ada hal penting yang harus disampaikan secepatnya, wah bisa gondok deh.
Teman-teman…Begitu juga hubungan kita dengan Tuhan. Ibaratkan kita mempunyai handphone khusus yang bisa menghubungkan kita dengan Tuhan Sang Pencipta. Dan di saat-saat kita butuh curhat kita mulai menghubungi Tuhan, kita cerita berjam-jam sampai puas. Kita lepasin semua uneg-uneg kita pada Tuhan. Pulsanya bukan pulsa hemat lagi, tetapi pulsa gratis karna Tuhan yang bayar. Bagi teman penggemar berat handphone, berapa kali kamu mendapat missed call dalam sehari? Banyaknya missed call bisa berarti kamu orang sibuk atau sedang berusaha menghindari orang yang menelepon engkau. Padahal bisa jadi orang tersebut ingin mengatakan sesuatu yang penting.Begitu juga Tuhan.
Pernahkah saudara membayangkan jika saat ini Tuhan sedang berusaha mengatakan sesuatu pada kita, tapi kita berusaha untuk menghindarinya. Tuhan sedang call kita via “handphone” dan mendengar “handphone” kita berbunyi, tetapi kita tidak mau mengangkatnya. Handphone itu terus berbunyi tapi kita tetap gak mau mengangkatnya. Mengapa? Apakah kita sibuk atau kita berusaha untuk menghindari saat Tuhan ingin berbicara pada kita? Apakah kita disibukkan dengan study kita sampai-sampai kita tidak punya waktu untuk mengangkat “handphone” kita? Apakah kita terlalu sibuk dengan aktivitas hidup ini sampai-sampai kita gak sempat bersaat teduh dengan Tuhan? Padahal Tuhan ingin berbicara! Tuhan ingin kita mendengarkan suara-Nya.
Oleh sebab itu, mari, angkatlah “handphone” kamu dan katakan: Tuhan, aku ingin mendengar suara-Mu. Apa yang ingin Engkau sampaikan, sampaikanlah, aku siap mendengarnya. Apa yang menjadi kehendak-Mu untuk aku lakukan hari ini, katakanlah…Selama kita masih mendapat missed call from God, itu berarti Tuhan masih mengasihi kita, IA ingin menyampaikan isi hati-Nya pada kita, IA ingin menyampaaikan kehendak-Nya pada kita, sebab IA mengasihi kita. Sama seperti bapak sayang kepada anaknya, Tuhan pun selalu menginginkan yang terbaik bagi anak-anak-Nya.Teman-teman yang kekasih, inilah saatnya kita tidak akan membiarkan ada satu pun missed called from God. Bagaimana caranya kita mendengar panggilan Tuhan? Saat Roh Kudus mengetuk pintu hati kita, saat itu berarti “handphone” kita sedang berdering. Angkatlah “handphone” itu, sebab itu dari Tuhan, IA ingin berbicara pada kita, ada sesuatu yang ingin IA sampaikan.
Sumber : Joseph Wise (glorianet)