Dua kasus itu sekarang menjadi misteri. Misteri karena jalan terang telah diselimuti kabut kegelapan. Power telah berperan dalam kegelapan sehingga memunculkan tangan tak terlihat yang membuat publik merasa diperkosa akal sehat dan kejujurannya.
Wednesday, November 25, 2009
Memburu Duit Century
Dua kasus itu sekarang menjadi misteri. Misteri karena jalan terang telah diselimuti kabut kegelapan. Power telah berperan dalam kegelapan sehingga memunculkan tangan tak terlihat yang membuat publik merasa diperkosa akal sehat dan kejujurannya.
Thursday, September 10, 2009
KPK Luncurkan Sistem Online Pengaduan Tindakan Korupsi (KPK Menjamin kerahasiaan Data Palapor)
Mungkin anda sama dengan saya yang sudah "gerah" melihat budaya korupsi, secara khusus korupsi yang dilakukan Pejabat Negara/pejabat Publik. Betapa tidak, segelintir orang yang dibayar oleh rakyat ternyata menyalahgunakan jabatannya untuk memperkaya diri dan mempertontonkannya di khalayak (bnk. kasus Bank Century). Dan uniknya banyak masyarakat bisa di kaburkan sudut pandangnya melihat orang2 yang memperoleh kekayaan dengan tidak jujur tersebut. Sehingga acap kali perlakuan di ruang publik seperti jalan raya, komunitas marga dll, yg membedakan perlakuan berdasarkan harta dan jabatan. Padahal belum tentu ybs mendapatkan hartanya itu secara halal, bisa saja hartanya itu adalah hasil berbagai korupsi seperti penggelapan asset negara, mark up, pungli, pemerasan, dan aktifitas lainnya yg termasuk kategori korupsi.
Mengenali Jenis-Jenis Korupsi
Saudara se Visi, kita awal September ini mendapat angin segar yang baik dalam melawan korupsi. KPK telah meluncurkan sistem pelaporan online. Jika anda pernah menyaksikan atau mengetahui adanya sebuah tindakan atau perilaku korupsi di sekitar anda, laporkan saja secara online segera ke Komisi Pemberantasan Koruspsi (KPK). Melalui sistem laporan online, KPK akan menjamin kerahasian pelapor.
Berikut cuplikan beberapa keterangan dari SITUS pengaduan online KPK dimaksud.
Selamat datang di Sistem Monitoring On-Line KPK.
Monday, August 03, 2009
JANGAN MENCEGAH TEROR DENGAN TEROR
Friday, June 19, 2009
JANGAN TAKUT !!
PEMBAHASAN NATS DAN RELEVANSI
1. JANGANLAH TAKUT
Pernahkah kita memperhatikan seekor cacing atau ulat. Baik cacing atau ulat yang menjijikkan atau yang biasa. Binatang itu kecil dan lemah. Tidak berdaya dan lemah. Cacing selalu menggeliat tragis, gelisah dan tidak mempunyai kesanggupan mempertahankan diri dari setiap bahaya yang mengancam. Tanpa ada yang menolong, si cacing akan mati dan kepanasan. Si ulat akan mati terinjak-injak. Thursday, June 18, 2009
Survival
Tapi kita lihat , dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan frustasi untuk mencari makan. Tidak pernah kita menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.Monday, May 25, 2009
ATASI KRISIS MELALUI PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI
MASALAH PENGELOLAAN KEUANGAN ADALAH TUGAS PELAYANAN GEREJAWI
Ini hal menarik. Pelayanan Gereja harus kontekstual dengan persoalan berkembang. Salah satunya peka untuk mendampingi warganya keluar dari Krisis dengan melakukan pencerahan tentang pentingnya pengelolaan keuangan pribadi dan atau pengelolaan keuangan keluarga warga Gereja. Karna bagaimanapun Krisis Ekonomi adalah suatu realita kekinian. Cuma, bukankah krisis ekonomi global dan dampaknya bisa diminimalisir bahkan kita hadapi dengan sistem kelola keuangan yang lebih baik dan terencana. Sehingga kita survive di badai krisis. Untuk itu beberapa hari terakhir sibuk cari2 referensi di internet soal pengelolaan keuangan pribadi. Dari yang saya baca, sebetulnya gampang - gampang susah nanganin masalah keuangan pribadi. Gampangnya kita gak perlu repot buat laporan pertanggungjawaban uang dikemanain dan untuk apa saja, lalu di presentasikan ke rapat, susahnya karena ngerasa duit sendiri lantas terkadang sulit ngontrolnya karna budaya hidup konsuntif, mudah tergiur membelanjakan uang diluar kebutuhan real, lalu akhirnya tersadar ketika keuangannya minus atau terancam.
3. Buat Prioritas.
Daftar sudah dibuat. Dijamin, pasti berderet-deret daftar kebutuhan kita. Iya nggak? nah, prioritas penting untuk mendahulukan atau mengabaikan suatu kebutuhan tertentu. Tapi jangan salah, tidak mudah lho membuat prioritas kebutuhan. Sebuah prioritas dibuat berdasarkan kualifikasi tertentu. Artinya, kebutuhan yang didahulukan atau diabaikan harus memenuhi kualifikasi.
Caranya, buatlah kualifikasi kebutuhan menjadi :
4. Belajar investasi
Invenstasi bersifat luas, dan tidak harus dalam takaran material besar. Sebenarnya, dengan hanya Rp 100.000, Anda sudah bisa berinvestasi. Mungkin yang menjadi pertanyaan berikutnya jenis investasi apa yang cocok untuk Anda?sebelum melakukan investasi ada baiknya anda melakukan banyak tanya2 ke orang sekitar atau konsultasi dulu dengan jasa konsultasi keuangan / akuntan yang bertebar secara online (dan ada yg gratisan) di Internet.
Oke. Tips di atas hanyalah prinsip. Jadi, bisa anda kembangkan sendiri sesuai kebutuhan. Misalnya, bagian kualifikasi kebutuhan, anda bisa membuat sendiri sesuai keadaan diri sendiri. Ingat, kunci dari semua ini adalah jujur pada diri sendiri karena apapun yang anda lakukan terhadap keuangan pribadi anda, tidak ada seorangpun yang peduli atau mengoreksi, apalagi sampai diaudit seperti BPK atau akuntan publik. Jadi, manage yourself financial by honesty or bangkrut!!
Oh ya, seberapa besarpun penghasilan kita harus tetap disyukuri dan berupaya uang itu bermanfaat untuk orang banyak. Pengelolaan managemen keuangan pribadi ini memang harus dilandasi kesadaran diri sendiri dulu untuk mencapai tujuan yang dicapai. Intinya kita harus disiplin dan berupaya ketat mengontrol keinginan kita yang tak terbatas… dan yang namanya keinginan akan selalu beranak pinak nambah terus lagi… lagi… lagi dan lagi… sulit dibendung nah disinilah tetap perlu membentengi diri dgn beberapa konsep diatas. Semoga bermamfaat.
Tuesday, May 12, 2009
31
Missed Call From God
Thursday, April 09, 2009
MEMBINGKAI MAKNA PEMILU LEGESLATIF 2009
1. Di tingkat masyarakat mulai berkembang kesadaran Politik akan hak dan arti sebuah Pemilihan Umum. Ini terbukti konkret dengan berbondong-bondongnya rakyat men contreng pada Pemilu 2009, dan menerima keberadaan pihak yang Golput sekalipun secara dewasa. Ini adalah bukti konkret bahwa siap menerima perbedaan keputusan di masing-masing orang. Ini juga terbukti dalam hal menerapkan pilihan. Memang ada masyarakat yang memilih berdasarkan kedekatan marga, profesional (karna punya hubungan relasi pekerjaan dengan Caleg tertentu), alasan kedaerahan, dll ; tetapi ada yang memiliki logika yang kuat sebelum menentukan pilihan. Nah orang seperti ini tidak mudah mendapatkan suaranya, faktor diatas tidak menjadi penentu dalam pengambilan pilihan. Tetapi ada faktor lain yaitu kredibilitas Caleg yang dipilihnya, apakah dianggap mampu memperjuangkan issu tertentu atau tidak, faktor inilah yang jadi penentu pilihannya.
4. Pembacaan yang sama dapat diberikan pada pameran bisu ribuan foto-diri para calon anggota legislatif, serta poster, spanduk, dan baliho parpol yang mengepung seantero negeri dewasa ini. Alih-alih menawarkan program, para caleg parpol justru mohon “doa restu”, padahal kita tak pernah tahu dan diajak bicara tentang mereka. Akibatnya, pemilu yang seharusnya merupakan arena penawaran ide terbaik untuk membenahi kehidupan kolektif, akhirnya menjadi ajang mematut diri bagi para elite yang mempertahankan posisi di satu pihak, dan mereka yang kebelet berkuasa di pihak lain. Belum lagi Baliho, spanduk, stiker, brosur mereka yang telah membuat setiap kota menjadi kumuh dan tidak tertata. Sebuah kompetisi CALEG IDOL...;
Tidak Inspiratif
Caleg yang ini bawa-bawa popularitas putrinya yang kebetulan adalah artis. Tampaknya segala cara di legalkan demi mempublikasikan diri, walau ngak nyambung dengan esensi Perjuangan di Lembaga Legeslatif.










