Handphone
Rasanya barang elektronik ini sudah menjadi bawaan wajib bagi setiap yang mampu membelinya. Ada persepsi, tidak punya handphone berarti ketinggalan zaman-tidak mobile. Bahkan banyak orang yang suka gonta-ganti handphone. Dan ada pula yang punya handphone lebih dari satu, kadang seseorang bisa sampai punya 4 atau 5 handphone. Harganya juga bervariasi, dari mulai yang mahal sampai yang murah meriah. Fungsinya juga beragam, dari mulai menelepon, mengirim sms, mengirim mms sampai asisten pribadi. Ini kalau handphone super canggih yang kadang juga disebut PDA (Personal Digital Assistant). Teknologi handphone juga membuat jarak antara manusia menjadi dekat. Sangat dekat malah. Kapan saja kita bisa menghubungi teman, saudara, papa mama atau siapa saja, tentunya kalau mereka mau dihubungi. Kalau tidak, biasanya kita hanya mendapat missed call. Semua orang pasti pernah mendapat missed call saat menghubungi orang lain. Bagaimana perasaan kita saat kita menghubungi orang lain tapi tidak dijawab? Pasti ada rasa tidak puas dan kecewa tentunya. Apalagi kalau ada hal penting yang harus disampaikan secepatnya, wah bisa gondok deh.
Teman-teman…Begitu juga hubungan kita dengan Tuhan. Ibaratkan kita mempunyai handphone khusus yang bisa menghubungkan kita dengan Tuhan Sang Pencipta. Dan di saat-saat kita butuh curhat kita mulai menghubungi Tuhan, kita cerita berjam-jam sampai puas. Kita lepasin semua uneg-uneg kita pada Tuhan. Pulsanya bukan pulsa hemat lagi, tetapi pulsa gratis karna Tuhan yang bayar. Bagi teman penggemar berat handphone, berapa kali kamu mendapat missed call dalam sehari? Banyaknya missed call bisa berarti kamu orang sibuk atau sedang berusaha menghindari orang yang menelepon engkau. Padahal bisa jadi orang tersebut ingin mengatakan sesuatu yang penting.Begitu juga Tuhan.
Pernahkah saudara membayangkan jika saat ini Tuhan sedang berusaha mengatakan sesuatu pada kita, tapi kita berusaha untuk menghindarinya. Tuhan sedang call kita via “handphone” dan mendengar “handphone” kita berbunyi, tetapi kita tidak mau mengangkatnya. Handphone itu terus berbunyi tapi kita tetap gak mau mengangkatnya. Mengapa? Apakah kita sibuk atau kita berusaha untuk menghindari saat Tuhan ingin berbicara pada kita? Apakah kita disibukkan dengan study kita sampai-sampai kita tidak punya waktu untuk mengangkat “handphone” kita? Apakah kita terlalu sibuk dengan aktivitas hidup ini sampai-sampai kita gak sempat bersaat teduh dengan Tuhan? Padahal Tuhan ingin berbicara! Tuhan ingin kita mendengarkan suara-Nya.
Oleh sebab itu, mari, angkatlah “handphone” kamu dan katakan: Tuhan, aku ingin mendengar suara-Mu. Apa yang ingin Engkau sampaikan, sampaikanlah, aku siap mendengarnya. Apa yang menjadi kehendak-Mu untuk aku lakukan hari ini, katakanlah…Selama kita masih mendapat missed call from God, itu berarti Tuhan masih mengasihi kita, IA ingin menyampaikan isi hati-Nya pada kita, IA ingin menyampaaikan kehendak-Nya pada kita, sebab IA mengasihi kita. Sama seperti bapak sayang kepada anaknya, Tuhan pun selalu menginginkan yang terbaik bagi anak-anak-Nya.Teman-teman yang kekasih, inilah saatnya kita tidak akan membiarkan ada satu pun missed called from God. Bagaimana caranya kita mendengar panggilan Tuhan? Saat Roh Kudus mengetuk pintu hati kita, saat itu berarti “handphone” kita sedang berdering. Angkatlah “handphone” itu, sebab itu dari Tuhan, IA ingin berbicara pada kita, ada sesuatu yang ingin IA sampaikan.
Sumber : Joseph Wise (glorianet)